M. Taufiq ajak mahasiswa KPI berkarya bersama


Melalui Karya Seseorang Akan Tetap Hidup

Muhammad Taufiq - ketua HMJ KPI 2017

Jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam adalah jurusan dengan akreditasi (A) yang menjadi bagian dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi di UIN Walisongo Semarang. Dengan mahasiswa/I yang tentunya mempunyai bakat dan minat berbeda-beda hal itu diharapkan tidak memecah belah antar anggota keluarga mahasiswa/I KPI, namun diharapkan untuk menjadi power positif yang tentunya sangat baik jika dikolaborasikan. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, perlu keberanian juga rasa tanggung jawab. Kemampuan terbatas tidak menjadi halangan untuk menekuni hal tersebut.

“KPI HARGA MATI.” Tuturnya. Muhammad Taufiq, Ketua terpilih HMJ Komunikasi dan Penyiaran Islam periode 2017/2018.

Sebelumnya taufiq yang kerap disapa, menceritakan perjalanan hidupnya. Dulu, ia bukanlah seorang aktivis di sekolah. Ia mulai melatih dirinya berorganisasi, berani berbicara di depan orang banyak sejak duduk dibangku perkuliahan. Tidak ada motivasi ataupun ambisi juga tidak ada bayangan menjadi seorang pemimpin dan baginya menghargai sebuah proseslah yang mengantarkan ia menjadi ketua HMJ KPI.

Mahasiswa yang berasal dari Kendal ini akan berusaha mewujudkan visi yang ia ajukan, yakni Terwujudnya Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Yang Berkompeten Dan Berdedikasi Dalam Keilmuan Dan Karya Mahasiswa Berbasis Unity Of Science.
Baginya melalui karya seseorang akan tetap hidup dan dikenang. Dan untuk memunculkan karya kita harus memiliki ilmu yang memadai. Sehingga tercetuslah visi tersebut.

Di lain waktu, menjadi seorang pemimpin adalah sebuah tantangan, tentunya banyak sekali tanggung jawab dan hal yang sering kali menjadi ketakukan. Seperti membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. beban moral terhadap orang tua untuk lulus kuliah tepat waktu dan sukses dalam berorganisasi. Penilaian orang tentang baik dan buruk terhadapnya pun semakin terlihat jelas ketika menjabat sebagai pemimpin.

“semakin posisi diatas, semakin terlihat keburukan dan kebaikan yang saya punya, dan itu yang terkadang menjadi ketakutan.” jelasnya.

Menjadi seorang pemimpin tentunya harus siap menerima segala kritikan atau masukan yang tak jarang terdengar pedas.
Mahasiswa yang bercita-cita menjadi CEO di bagian penyiaran ini mengaku tidak memiliki solusi yang tepat saat menghadapi problematika di KPI, namun ia melatih dirinya untuk selalu melakukan musyawarah dengan para anggotanya.

“saya tidak punya solusi yang mengagumkan, saya hanya sering memberi opsi-opsi yang kemudian di musyawarahkan kepada anggota-anggota saya. Menyatukan suara, jadi bisa memacu para anggota untuk berpendapat dan mengetahui kekurang-kekurangan yang ada, sehingga kita belajar untuk lebih baik lagi.” tuturnya ditemui kamis sore.

Menjadi seorang pemimpin, ia berusaha memotivasi anggotanya, terkait acara atau tugas yang sudah tertera dalam program kerja. Terutama anggota HMJ KPI yang baru terlibat dalam kepanitiaan. Supaya mereka lebih yakin dan percaya diri.

“semua akan terasa tidak mungkin sampai semuanya selesai.”tuturnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...