MAKRAB PENGURUS HMJ KPI 2019

SEMARANG – Untuk menumbuhkan sikap solidaritas yang utuh antar anggota, Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (HMJ-KPI) mengadakan kegiatan malam keakraban (Makrab) dengan tajuk “Proximity Is Simple Tolerance” pada Sabtu-Minggu (2-3/3) bertempat di wisata pakesit tepatnya di Desa Blimbing, Boja, Kendal.

Kesolidan itu dapat ditumbuhkan melalui hal yang sederhana, yaitu saling mengenal dan memahami antar sesama anggota. Seperti yang diungkapkan oleh ketua HMJ KPI 2019, Delvian Adit Dewanto “kegiatan ini sangat penting, karena ini merupakan satu-satunya kesempatan untuk mengenal satu samalain, mengenal lebih jauh tentang organisasi, sebab pada acara makrab ini dihadiri oleh para domisioner HMJ terdahulu” ungkapnya.

Kegiatan makrab tersebut diisi dengan beberapa materi yang disampaikan oleh para senior HMJ KPI diantaranya pelatihan administrasi oleh Dwi Aprilia Hapsari, sarasehan managemen organisasi oleh Khoirul Anwar, sarasehan kepemimpinan dan komitmen oleh Arif Hidayat, dan rembukrasan (penyampaian harapan dan tujuan organisasi HMJ KPI) yang diikuti oleh domisioner beserta seluruh anggota HMJ KPI 2019 . Kemudian malamnya ditutup dengan api unggun dengan harapan antar pengurus dapat berta’aruf lebih mendalam sertamenyampaikan uneg-uneg selama menjadi pengurus HMJ KPI yang mungkin belum tersampaikan.

Pada hari kedua, diisi dengan senam pagi dan outbound. Para peserta terlihat antusias dan semangat kebersamaa nmereka tercetak jelas. Seperti pada saat bermain game, mereka bersama saling membatu, bahu-membahu kepada teman satu teamnya agar dapat memenangkan game tersebut. Rasa bahagia terpancar dan terlukis dari raut muka mereka, yang biasanya merasakan ketegangan dan keseriusan pada saat rapat atau kegiatan lainnya, kali ini mereka depat melepaskan beban penat untuk sesaat. Selain itu mereka juga bermain air di tubing pakesit, mereka dapat merasakan sensasi yang berbeda. Mereka terjun langsung dan merasakan segarnya air sungai sejenak mendinginkan pikiran, dan dalam sekejap pikiran mereka fress kembali.

Salah satu peserta makrab, Shofa Fajrin ia mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut “makrab kali ini sangat seru, senang bisa saling akrab satu sama lain, bisa bertemu dengan senior-senior HMJ dan dapat ilmu dari mereka. Tidak hanya itu, mereka juga memberi saran dan nasehat kepada kami, berbagi pengalaman saat menjadi pengurus HMJ pada masanya dahulu dan tentunya hal itu membuat kami termotivasi.” Ungkapnya.

“Yang dapat saya ambil dari makrab kali ini yaitu saya mendapat ilmu keorganisasian,diantaranya yakni tentang keadministrasian, managemen organisasi, serta kepemimpinan dan komitmen.  Oleh karena itu saya termotivasi untuk berusaha bertanggungjawab dan komitmen, serta memberikan yang terbaik untuk HMJ  KPI kedepannya. Dan yang terpenting saya mendapatkan keluarga baru di sana.” Pungkasnya.

Egy Firnanda, ketua panitia makrab pengurus HMJ KPI 2019 mengatakan bahwa kegiatan makrab kali ini berjalan dengan lancar sesuai harapan. Seperti yang diungkapkannya saat diwawancari olehanggota departemen penerbitan “Alhamdulilillahmakrab kali ini berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun ada sedikit hambatan kecil, namun dapat diatasi dengan kebersamaan yang baik. Saya berharap kedepannya HMJ KPI semakin solid, akrab, serta dapat mengemban tanggungjawab dengan baik untuk menjalankan proker yang telah disiapkan.” Ungkapnya.

Ketua HMJ KPI 2019 juga berharap para anggotanya dapat mengakrabkan diri mereka “harapannya dengan diadakannya makrab, kita saling mengenal, saling mengakrabkan diri, menyadarkan para anggota satu dengan yang lainnya bahwa kita bukan hanya sekedar teman, tetapi kita ini keluarga dan tetap utuh sampai akhir kepengurusan untuk merekatkan solidaritas antar anggota HMJ KPI 2019.” Pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa semua anggota HMJ adalah keluarga, tempat berbagi kasih, berkeluh kesah, dan bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan bersama. Tak ada yang lebih unggul, tak ada pula yang lebih rendah. Kita semua sama, sama-sama saling membutuhkan, karena masing-masing dari anggota memiliki skill yang berbeda sehingga perlu penggabungan dari berbagai skill yang ada untuk mewujudkan tujuan bersama.